00%
0

No products in the cart.

Contact

Latest publications

Penyebab Susah BAB Saat Hamil dan Cara Mengatasinya

Susah BAB adalah masalah umum yang dialami banyak ibu hamil… Read more

Diet DASH: Pengertian, Manfaat, dan Tips Menjalankannya

Diet DASH merupakan salah satu pola makan sehat yang dirancang.. Read more

Jumping Jack: Latihan Simple Pangkas Perut Buncit

Perut buncit sering kali menjadi masalah bagi banyak orang, baik.. Read more

Muscles Adalah Fondasi Bulking, Yuk Pahami Cara Kerjanya

Muscles adalah otot organ penting yang membentuk struktur tubuh dan.. Read more

Six Pack Dalam Sebulan: Pola Makan & Latihan yang Wajib

Memiliki perut six pack memang terlihat menarik dan menjadi impian.. Read more

Nasi Kuning Untuk Diet? Ini Cara Membuatnya Lebih Sehat

Nasi kuning merupakan sajian khas Indonesia yang populer karena rasa.. Read more

No products in the cart.

Admin Quessfit - Oktober 2, 2024

Panduan Lengkap Diet Ketofastosis untuk Pemula

Hidup sehat dengan tubuh ideal adalah impian banyak orang, dan salah satu cara yang semakin populer untuk mencapainya adalah dengan menjalani diet ketofastosis. Diet ini tidak hanya efektif untuk menurunkan berat badan, tetapi juga membantu menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Artikel ini akan mengajak Anda memahami lebih dalam tentang diet ketofastosis, termasuk cara kerjanya dan fase-fase yang perlu dilalui. Yuk, simak panduan lengkapnya agar Anda bisa menjalani diet ini dengan sukses dan mendapatkan manfaat optimal untuk kesehatan serta penurunan berat badan!

Apa Itu Diet Ketofastosis?

Diet ketofastosis adalah perpaduan antara diet ketogenik dan fastosis. Diet ketogenik menekankan pada konsumsi tinggi lemak, rendah karbohidrat, dan cukup protein. Biasanya, sekitar 75% dari asupan harian berasal dari lemak, 20% dari protein, dan hanya 5% dari karbohidrat. Tujuan utama dari diet ini adalah untuk mendorong tubuh masuk ke dalam kondisi ketosis, yaitu saat tubuh menggunakan lemak sebagai sumber energi utama, bukan glukosa.

Ketosis terjadi ketika asupan karbohidrat sangat rendah sehingga tubuh tidak dapat menghasilkan glukosa yang cukup. Sebagai gantinya, lemak dipecah menjadi keton oleh hati, dan keton inilah yang kemudian digunakan sebagai sumber energi.

Sementara fastosis, yaitu pola puasa dengan durasi tertentu saat tubuh berada dalam keadaan ketosis. Jadi pada diet ketofastosis, Anda akan menjalani puasa dengan jangka waktu tertentu, mirip seperti pola puasa intermiten. Durasi puasa bisa berkisar antara 6 hingga 12 jam atau lebih, tergantung kondisi tubuh masing-masing. Saat tidak berpuasa, makanan yang dikonsumsi mengikuti pola diet ketogenik, dengan 75% lemak, 20% protein, dan 5% karbohidrat.

Fase Diet Ketofastosis

Diet ketofastosis terbagi menjadi tiga fase utama yaitu induksi, konsolidasi, dan maintenance. Setiap fase memiliki tujuan dan aturan yang berbeda, namun semuanya bertujuan untuk membuat tubuh terbiasa menggunakan lemak sebagai sumber energi.

1. Fase Induksi

Fase ini adalah tahap awal di mana tubuh beradaptasi dengan pola makan baru. Anda harus mengurangi asupan karbohidrat secara drastis, yaitu hingga 10 gram per hari. Sebaliknya, asupan lemak harus ditingkatkan untuk memastikan tubuh dapat menggunakan lemak sebagai bahan bakar utama.

Menu yang disarankan dalam fase ini adalah makanan dari sumber hewani seperti daging, ayam, ikan, dan telur. Pada fase ini, Anda juga dianjurkan untuk berpuasa selama 16 hingga 18 jam setiap hari. Selain itu, olahraga ringan seperti berjalan kaki atau yoga selama 30-45 menit per hari akan membantu tubuh beradaptasi lebih cepat.

Fase induksi biasanya berlangsung selama 2-3 hari, cukup singkat namun sangat penting untuk memulai proses ketosis.

2. Fase Konsolidasi

Setelah berhasil melalui fase induksi, Anda bisa mulai memasukkan sayur-sayuran ke dalam menu sehari-hari. Namun, hindari buah-buahan karena kandungan gula yang masih tinggi. Pada fase ini, tubuh Anda sudah terbiasa menggunakan lemak sebagai energi, namun Anda harus tetap memonitor kadar gula darah agar tidak naik terlalu tinggi.

Fase konsolidasi biasanya berlangsung antara 1 minggu hingga 1 bulan, tergantung seberapa cepat tubuh Anda menyesuaikan diri. Jika kadar gula darah melebihi 90 mg/dL setelah mengonsumsi sayur-sayuran, Anda mungkin perlu kembali ke fase induksi untuk mengembalikan keseimbangan tubuh.

Diet ketofastosis

3. Fase Maintenance

Fase ini adalah tahap akhir diet ketosastosis di mana tubuh Anda sudah sepenuhnya beradaptasi dengan diet ketofastosis. Anda boleh mulai menambahkan buah-buahan rendah gula ke dalam menu, namun tetap jaga agar total asupan karbohidrat tidak melebihi 20 gram per hari.

Pada fase ini, tubuh akan terus membakar lemak sebagai sumber energi, dan Anda akan merasakan peningkatan stamina serta kemampuan endurance. Untuk menjaga keseimbangan nutrisi, gunakan rasio 3:1, yaitu 75% lemak dan 25% protein.

Jika Anda merasa sulit menentukan menu yang tepat untuk kebutuhan diet Anda, layanan catering sehat Quessfit bisa membantu Anda mendapatkan asupan yang sesuai dengan jenis diet yang Anda pilih tanpa perlu repot menyiapkan makanan sendiri.

Pesan di sini sekarang juga  untuk mendapatkan beragam promo menarik hingga Rp 1.125.000!

Posted in Blog
Previous
All posts
Next