Pernah merasa sangat mengantuk setelah makan, lalu tergoda untuk langsung rebahan atau bahkan tertidur? Ternyata, hal ini cukup umum terjadi. Namun muncul pertanyaan: benarkah kebiasaan 30 menit setelah makan tidur bisa bikin berat badan naik?
Lalu apakah benar kebiasaan ini berdampak nyata pada tubuh? Artikel ini akan mengupas fakta di balik rasa kantuk setelah makan, alasan ilmiahnya, serta kaitannya dengan potensi kenaikan berat badan. Mari simak penjelasan lengkapnya.
Apakah Mengantuk Setelah Makan Itu Normal?
Mengantuk setelah makan dikenal sebagai postprandial somnolence. Istilah ini mengacu pada rasa kantuk yang muncul usai mengonsumsi makanan, terutama di siang hari. Kondisi ini ternyata didorong oleh berbagai proses biologis dalam tubuh.
Ritme Sirkadian Menurun
Tubuh manusia memiliki ritme sirkadian, jam biologis 24 jam yang mengatur suhu tubuh, metabolisme, dan hormon. Di awal siang, sinyal untuk tetap terjaga mulai menurun, sehingga tubuh menjadi lebih mudah mengantuk setelah makan.
Dorongan Tidur Bertambah
Semakin lama seseorang terjaga, semakin tinggi dorongan untuk tidur. Maka tidak heran jika rasa kantuk setelah makan siang atau malam terasa lebih kuat dibanding setelah sarapan.
Aktivitas Otak Menurun
Penurunan aktivitas kognitif dan otak usai makan turut memperkuat rasa kantuk. Otak tampaknya secara alami memprioritaskan energi untuk pencernaan ketimbang fokus atau konsentrasi.
Hormon dan Sitokin Berubah
Setelah makan, kadar hormon seperti serotonin dan melatonin meningkat, membuat tubuh lebih rileks. Selain itu, protein bernama sitokin yang naik usai konsumsi makanan tinggi kalori turut menyebabkan rasa lelah.
Apakah 30 Menit Setelah Makan Tidur Bisa Tambah BB?
Jawabannya bisa jadi ya. Terlalu cepat tidur setelah makan, terutama dalam waktu 30 menit, dapat memperlambat metabolisme tubuh. Dalam jangka panjang, ini bisa memicu kenaikan berat badan.
Ketika tubuh dalam posisi tidur, proses pembakaran kalori melambat. Jika kebiasaan ini terjadi terus-menerus, kelebihan kalori yang tidak terbakar akan disimpan sebagai lemak. Risiko gangguan kesehatan seperti obesitas, penyakit jantung, dan diabetes pun ikut meningkat.
Tidur terlalu cepat setelah makan juga tidak memberikan waktu cukup bagi sistem pencernaan untuk bekerja optimal. Akibatnya, tubuh tidak dapat memproses nutrisi secara efisien.
Masalah Lain Akibat Tidur Setelah Makan
Kebiasaan 30 menit setelah makan tidur tidak hanya berpotensi menambah berat badan. Ada beberapa efek samping lain yang juga perlu diwaspadai:
1. Gangguan Pencernaan dan Asam Lambung Naik
Berbaring setelah makan bisa membuat asam lambung naik ke kerongkongan. Ini bisa memicu rasa panas di dada atau tenggorokan. Ketidaknyamanan ini bisa muncul dalam hitungan menit setelah rebahan.
2. Kualitas Tidur Menurun
Asam lambung yang naik bisa membuat tidur terganggu. Selain itu, makanan berat yang dicerna saat tidur dapat menaikkan suhu tubuh, mengacaukan siklus tidur alami.
3. Metabolisme Tidak Maksimal
Tubuh yang seharusnya beristirahat malah bekerja keras mencerna makanan. Ini menyebabkan metabolisme tidak berjalan efisien dan bisa berdampak pada kesehatan jangka panjang.

Kesimpulannya, kebiasaan 30 menit setelah makan tidur sebaiknya dihindari. Memberi jeda waktu sekitar 1,5–2 jam sebelum tidur membantu tubuh menyelesaikan proses pencernaan dan mencegah kenaikan berat badan. Ini adalah kebiasaan kecil yang berdampak besar untuk kesehatan tubuh secara menyeluruh.
Jaga pola makan dan waktu tidur adalah kunci tubuh tetap bugar. Quessfit hadir sebagai solusi praktis lewat catering sehat bergizi, membantu kamu yang ingin menurunkan berat badan tanpa ribet. Menu disusun sesuai kebutuhan tubuh dan dijamin lezat!
Jangan lewatkan PROMO BESAR-BESARAN hingga potongan jutaan rupiah! Pesan di sini dan mulai pola makan sehatmu hari ini bersama Quessfit!!