Diet keto sering diperkenalkan sebagai metode diet yang ajaib dan cepat dalam menurunkan berat badan. Meskipun memiliki beberapa benefit, namun dilihat dari sisi medis diet ini sebenarnya dapat membawa resiko serius bagi penggunanya.
Berbeda dengan diet Paleo yang berfokus pada pola makan rendah karbohidrat dan tinggi protein, diet keto fokus pada lemak. Awalnya, diet keto digunakan untuk membantu mengurangi epilepsi pada anak. Namun dalam penerapannya sering digunakan untuk menurunkan berat badan dalam jangka pendek.
Lalu bagaimana diet keto bekerja? Perlu diketahui bahwa bahan bakar utama tubuh yang utama adalah gula. Diet keto bertujuan untuk memaksa tubuh menggunakan keton atau bahan bakar yang diproduksi hati dan berasal dari simpanan lemak.
Terdengar sederhana bukan? Tetapi tentu saja tidak sesederhana itu. Untuk mencapai pembakaran ini, tubuh harus berada dalam kondisi ketosis. Sehingga dalam prosesnnya, Anda harus membatasi konsumsi karbohidrat dengan nilai maksimum 50 gram.
Selain itu, protein juga dalam mengganggu proses ketosis. Inilah sebabnya diet keto tidak menggunakan karbohidrat dan protein sebagai fokus dietnya.
Lalu Apa yang Dimakan Saat Diet Keto?
Seperti yang telah disinggung sebelumnya, diet keto berfokus pada lemak. Sehingga kebutuhan lemak dalam diet ini cukup tinggi. Misalnya saja pada diet 2.000 kalori harian, setidaknya 165 gram lemak harus dipenuhi.
Namun, Anda bisa memenuhi kebutuhan lemak melalui lemak tak jenuh seperti kacang-kacangan, alpukat, tahu, dan minyak zaitun. Tetapi tentu saja kebutuhan lemak jenuh seperti lemak sapi, mentega, dan minyak kelapa dibutuhkan dalam jumlah tinggi.
Pemilihan sayur dan buah juga harus dibatasi dalam diet keto. Pasalnya beberapa sayur dan buah memiliki kandungan karbohidrat tinggi. Sehingga sayur yang diperbolehkan adalah sayuran berdaun hijau dan buah beri-berian dalam jumlah terbatas.
Benefit Diet Keto
Beberapa studi penelitian yang meneliti diet rendah karbohidrat dan tinggi lemak seperti diet keto menyebutkan beberapa benefit diet keto. Lebih lengkapnya, berikut manfaat diet keto:
- Menurunkan berat badan: mengurangi lemak dan menurunkan nafsu makan
- Menyeimbangkan mikrobioma: mikrobioma yang seimbang dan memiliki diversitas tinggi dapat meningkatkan kondisi kesehatan
- Mengurangi sel kanker: menurunkan kadar insulin dan memperlambat sinyal pembelahan sel kanker
- Mengurangi diabetes: menurunkan kebutuhan insulin dan kadar gula darah
- Menurunkan resiko serangan jantung: diet keto menurunkan kadar trigliserida, meningkatkan HDL dan menurunkan LDL
Waspada Resiko Diet Keto
Setelah penjelasan diatas, jadi apakah diet keto aman? Jawabannya, tidak! Banyak dokter menentang diet tipe ini karena diet yang tidak sustain dan tidak realistis. Selain itu, diet ketat keto nyatanya dapat menyebabkan beberapa resiko kesehatan berikut:
- Defisiensi nutrisi: disebabkan oleh terbatasnya jenis nutrisi dan tidak terpenuhinya nutrisi mikro seperti magnesium, selenium, fosfor, dan lainnya
- Masalah liver: dapat memperburuk kondisi hati karena metabolisme lemak yang tinggi
- Batu ginjal: terganggunya metabolisme protein karena asupan protein yang tinggi
- Konstipasi: disebabkan kurangnya makanan dengan kandungan fiber atau serat
- Keto flu: gangguan pencernaan, pusing, turunnya energi, dan mood swing
Selain itu, masih banyak resiko diet keto lainnya. Diet keto juga tidak disarankan untuk dilakukan terutama seseorang dengan gangguan pada pankreas, hati, tiroid, atau kandung kemih.
Nah itu dia beberapa penjelasan mengenai diet keto dan bahayanya. Meskipun memiliki benefit, banyak dokter tidak menyarankan diet keto untuk dilakukan karena tinggi resiko. Oleh karena itu, lebih baik melakukan diet sehat dengan mengatur diet sehat dengan nutrisi seimbang bersama catering Quessfit.