Susu soya merupakan produk susu nabati yang berasal dari kedelai. Proses pembuatannya melibatkan perendaman, penggilingan, dan penyaringan biji kedelai hingga menghasilkan cairan berprotein tinggi.
Sebagai pengganti susu sapi, minuman ini banyak dikonsumsi oleh mereka yang alergi laktosa atau menjalani pola makan berbasis nabati. Protein dalam susu soya hampir setara dengan susu sapi, menjadikannya pilihan menarik bagi mereka yang ingin membangun massa otot.
Kandungan Nutrisi Susu Soya
Susu soya memiliki komposisi nutrisi yang seimbang untuk mendukung kesehatan dan kebugaran tubuh. Setiap satu cangkir (240 mL) susu soya tanpa pemanis mengandung:
- Kalori: 80 kcal
- Lemak: 4 gram
- Karbohidrat: 4 gram
- Protein: 7 gram
Sebagai sumber protein nabati, susu soya mengandung semua sembilan asam amino esensial yang dibutuhkan tubuh. Namun, proporsinya berbeda dibandingkan susu sapi karena tidak mengandung whey dan kasein. Meskipun begitu, kualitas proteinnya tetap mendukung pertumbuhan serta pemulihan otot.
Banyak produk susu soya juga difortifikasi dengan berbagai vitamin dan mineral. Kandungan tambahan seperti riboflavin, kalsium, serta vitamin A, B12, dan D menjadikan minuman ini semakin bernutrisi. Beberapa merek juga menambahkan zat besi dan vitamin K untuk meningkatkan manfaat kesehatannya.
Varian susu soya yang diberi pemanis biasanya mengandung tambahan gula sekitar 5–15 gram per porsi. Pilihan tanpa pemanis lebih direkomendasikan agar manfaat proteinnya dapat diperoleh tanpa konsumsi gula berlebih.

Tips Konsumsi Susu Soya untuk Bulking
Membangun massa otot memerlukan asupan protein yang cukup setiap hari. Susu soya bisa menjadi bagian dari pola makan tinggi protein guna memenuhi kebutuhan nutrisi saat bulking. Berikut beberapa cara mengoptimalkan konsumsinya:
1. Konsumsi Sebagai Minuman Pasca-Latihan
Setelah latihan, otot membutuhkan protein untuk memperbaiki serat yang rusak dan merangsang pertumbuhan baru. Susu soya dapat menjadi pilihan minuman pasca-latihan karena kandungan proteinnya yang cukup tinggi serta mudah dicerna tubuh.
2. Tambahkan ke Smoothie Protein
Mencampurkan susu soya dengan buah, kacang-kacangan, atau bubuk protein dapat meningkatkan asupan kalori dan nutrisi. Smoothie berbasis susu soya sangat cocok untuk membantu memenuhi kebutuhan energi selama fase bulking.
3. Gunakan sebagai Pengganti Susu Sapi
Dalam berbagai resep makanan tinggi protein, susu soya dapat digunakan sebagai pengganti susu sapi. Misalnya, sebagai bahan dasar oatmeal, pancake protein, atau dicampur ke dalam sereal dan kopi.
4. Pilih Varian Tanpa Pemanis
Agar manfaat proteinnya optimal, pilih susu soya tanpa tambahan gula. Konsumsi gula berlebih dapat menghambat proses pembentukan otot serta meningkatkan risiko penumpukan lemak tubuh.
5. Padukan dengan Sumber Protein Lain
Karena susu soya memiliki profil asam amino yang berbeda dari susu sapi, mengombinasikannya dengan makanan lain dapat meningkatkan kualitas proteinnya. Mengonsumsi bersama kacang-kacangan, biji-bijian, atau tahu dapat membantu melengkapi kebutuhan asam amino esensial.
Susu soya merupakan sumber protein nabati yang dapat membantu meningkatkan massa otot, terutama bagi mereka yang menjalani pola makan berbasis nabati atau tidak mengonsumsi susu sapi. Kandungan nutrisinya yang kaya, ditambah dengan berbagai manfaat kesehatan, menjadikannya pilihan ideal bagi mereka yang ingin menjalani program bulking secara sehat dan berkelanjutan.
Nah, jika ingin membangun massa otot dan membutuhkan variasi nutrisi dari makanan sehari-hari, Quessfit siap menyediakan menu sehat tinggi protein yang lezat dan seimbang. Pesan sekarang dan dapatkan promo Payday Deals senilai hingga Rp2,25 juta!