Interval training sering disebut sebagai cara cepat membakar lemak dalam waktu singkat. Metode ini banyak digunakan saat seseorang menjalani program cutting untuk menurunkan lemak tanpa kehilangan otot.
Tapi, benarkah interval training memang sepenting itu untuk cutting? Atau hanya tren kebugaran yang belum tentu cocok untuk semua orang? Artikel ini akan membantu kamu memahami konsepnya dan bagaimana cara menerapkannya secara cerdas.
Apa Itu Interval Training?
Interval training adalah metode latihan yang menggabungkan periode intensitas tinggi dan rendah dalam satu sesi. Contohnya, lari cepat selama 30 detik lalu jalan santai selama 1 menit, diulang beberapa kali.
Sistem ini memaksa tubuh bekerja keras dalam waktu singkat lalu memberi waktu pemulihan sebentar, sebelum kembali bekerja. Hasilnya, kalori yang terbakar lebih tinggi dibanding latihan intensitas sedang yang stabil.
Jenis latihan ini bisa diterapkan pada hampir semua aktivitas: lari, bersepeda, berenang, atau bahkan bodyweight training. Fleksibel dan bisa disesuaikan kebutuhan serta level kebugaran.
Perlukah Interval Training Saat Cutting?
Interval training terbukti membantu pembakaran lemak lebih cepat, terutama karena efek EPOC (Excess Post-exercise Oxygen Consumption), yaitu tubuh terus membakar kalori setelah latihan selesai.
Bagi yang sedang cutting, ini tentu menguntungkan. Latihan singkat, efisien, dan tetap bisa mempertahankan massa otot jika digabung dengan latihan beban dan asupan protein yang cukup.
Namun, interval training juga cukup menguras tenaga dan menuntut pemulihan yang baik. Jika kamu sedang defisit kalori terlalu ekstrem, intensitas tinggi bisa memperberat beban tubuh. Jadi, penting menyesuaikan frekuensi dan durasinya.
Intinya, interval training bukan satu-satunya jalan. Tapi bisa jadi alat bantu efektif jika digunakan secara tepat.
Tips Menjalankan Interval Training untuk Cutting
Jika Anda ingin menambahkan interval training dalam latihan cutting, berikut tips yang bisa Anda lakukan:
1. Mulai dari Rasio 1:2
Untuk pemula, gunakan perbandingan kerja dan istirahat 1:2. Misalnya sprint 20 detik, lalu jalan 40 detik. Ini memberi cukup waktu pemulihan agar performa tetap stabil.
2. Jangan Lupa Pemanasan
Sebelum memulai interval training, lakukan pemanasan minimal 5–10 menit. Ini penting untuk mencegah cedera dan mempersiapkan tubuh menghadapi beban intens.
3. Kombinasikan dengan Latihan Beban
Interval training saja tidak cukup menjaga massa otot saat cutting. Tambahkan latihan resistance training minimal 2–3 kali seminggu untuk hasil yang seimbang.
4. Perhatikan Durasi Total
Satu sesi interval training cukup dilakukan 15–30 menit. Lebih dari itu bisa memicu kelelahan berlebihan, apalagi saat sedang defisit kalori.
5. Jaga Pola Makan Seimbang
Latihan intensif butuh asupan yang mendukung. Jangan biarkan tubuh kehabisan energi karena pola makan yang terlalu ketat. Nutrisi tetap jadi kunci utama.

Pola Makan Cerdas untuk Cutting Lebih Efisien
Latihan sudah maksimal, tapi hasil belum terlihat? Bisa jadi pola makanmu masih belum mendukung. Padahal, keberhasilan cutting 70% bergantung pada apa yang kamu konsumsi setiap hari.
Quessfit hadir membantu kamu menjalani cutting tanpa ribet. Catering sehat Quessfit dirancang khusus untuk menjaga energi, mendukung pembakaran lemak, dan mempertahankan massa otot. Menu disesuaikan kebutuhan tubuhmu, enak, praktis, dan bergizi.
Manfaatkan penawaran spesial dari Quessfit sekarang dan nikmati promo hemat hingga jutaan rupiah di sini!