
Kalau kamu lagi cari cara menurunkan berat badan, pasti sering dengar istilah defisit kalori. Tapi, sebenarnya apa itu defisit kalori? Banyak orang mengira diet itu soal makan sesedikit mungkin, padahal nggak sesimpel itu. Defisit kalori justru tentang keseimbangan energi yang kamu konsumsi dan energi yang kamu keluarkan. Yuk, kita bahas lebih dalam biar kamu makin paham dan bisa langsung praktik.
Apa Itu Defisit Kalori?
Defisit kalori adalah kondisi ketika jumlah kalori yang masuk ke tubuh lebih sedikit dibandingkan jumlah kalori yang dibakar. Tubuhmu butuh energi untuk bergerak, bernapas, sampai menjaga organ tetap berfungsi. Kalau asupan kalori kurang, tubuh akhirnya mengambil cadangan energi dari lemak. Nah, inilah yang bikin berat badan turun secara bertahap.
Misalnya, kebutuhan kalori harian kamu 2.000 kalori. Kalau kamu hanya makan 1.600 kalori, artinya kamu menciptakan defisit 400 kalori. Kalau dilakukan konsisten, lemak akan terbakar sedikit demi sedikit.
Defisit Kalori yang Ideal
Kamu mungkin berpikir makin sedikit makan makin cepat kurus. Eits, jangan salah! Defisit kalori yang terlalu besar bisa bikin kamu lemas, gampang sakit, bahkan kehilangan massa otot.
Defisit kalori yang sehat biasanya sekitar 300–500 kalori per hari. Dengan pola ini, penurunan berat badan sekitar 0,5–1 kg per minggu, angka yang dianggap aman dan realistis.
Cara Menerapkan Defisit Kalori

Kalau kamu pengen mulai, ada beberapa langkah praktis yang bisa kamu coba:
1. Hitung kebutuhan kalori harian
Setiap orang beda-beda. Kebutuhan kalori dipengaruhi oleh usia, jenis kelamin, tinggi badan, berat badan, dan aktivitas. Kamu bisa pakai aplikasi atau kalkulator online untuk tahu angka pastinya.
2. Atur pola makan
Defisit kalori bukan berarti harus diet ekstrem. Kamu cukup mengganti makanan tinggi kalori dengan pilihan lebih sehat. Misalnya, ganti gorengan dengan makanan rebus atau panggang, atau pilih nasi merah dibanding nasi putih.
3. Perbanyak protein dan serat
Protein bikin kamu kenyang lebih lama dan menjaga massa otot, sementara serat bantu menahan lapar lebih lama. Contohnya, tambahkan telur, ikan, tempe, sayur, dan buah ke menu sehari-hari.
4. Hindari kalori “kosong”
Minuman manis seperti boba, soda, atau jus kemasan sering kali tinggi kalori tapi minim nutrisi. Lebih baik perbanyak air putih, teh tawar, atau kopi tanpa gula.
5. Tambahkan aktivitas fisik
Olahraga bisa bantu mempercepat defisit kalori. Nggak harus selalu gym, kamu bisa jalan kaki 30 menit, yoga, bersepeda, atau sekadar naik tangga. Yang penting konsisten.
6. Jaga konsistensi
Kunci sukses defisit kalori adalah konsistensi. Diet kilat memang menggoda, tapi hasilnya jarang bertahan lama. Lebih baik turunnya pelan tapi stabil.
Kesalahan yang Sering Terjadi Saat Defisit Kalori
Supaya nggak salah langkah, kamu perlu tahu beberapa kesalahan umum ini:
- Mengurangi kalori terlalu ekstrem sampai tubuh jadi lemah.
- Hanya fokus ke jumlah kalori tanpa mikirin kualitas makanan.
- Sering skip makan lalu balas dendam makan banyak.
- Nggak mengimbangi dengan olahraga.
Kalau kamu bisa menghindari kesalahan di atas, perjalanan defisit kalori bakal lebih lancar dan sehat.
Penutup
Sekarang kamu sudah lebih paham kan, apa itu defisit kalori dan bagaimana cara menerapkannya dengan benar? Ingat, defisit kalori bukan berarti menyiksa diri, tapi mengatur pola makan dan gaya hidup biar lebih sehat.
Kalau kamu masih bingung atur menu harian atau males ribet hitung kalori, coba deh Catering Quessfit. Menu makanannya enak, bergizi, dan sudah dihitung kalorinya. Jadi kamu bisa diet dengan tenang, sehat, dan tetap nikmat tanpa perlu pusing masak tiap hari.