Olahraga saat hamil terbukti bantu ibu tetap bugar sekaligus mempersiapkan tubuh menghadapi persalinan. Tapi penting untuk tahu batasan dan memilih jenis latihan yang tepat.
Memahami perbedaan aerobik dan anaerobik bisa jadi langkah awal sebelum memutuskan olahraga yang aman. Artikel ini akan membahas perbedaannya dan memberi tips praktis agar ibu tetap aktif tanpa risiko.
Perbedaan Aerobik dan Anaerobik
Aktivitas fisik dibagi berdasarkan cara tubuh menghasilkan energi. Perbedaan aerobik dan anaerobik terletak pada penggunaan oksigen saat otot bekerja.
1. Latihan Aerobik: Mengandalkan Oksigen
Aerobik melibatkan aktivitas ritmis berintensitas ringan hingga sedang, dilakukan dalam durasi cukup lama. Contohnya jalan santai, renang, atau prenatal yoga. Latihan ini bantu melatih paru-paru, jantung, dan meningkatkan stamina ibu hamil.
2. Latihan Anaerobik: Cepat dan Intens
Berbeda dari aerobik, latihan anaerobik dilakukan singkat namun dengan intensitas tinggi, seperti sprint atau angkat beban berat. Tubuh tidak mengandalkan oksigen, melainkan energi dari cadangan otot. Perbedaan aerobik dan anaerobik sangat penting diketahui karena anaerobik kurang dianjurkan untuk kehamilan kecuali atas pengawasan ahli.
3. Respons Tubuh Terhadap Keduanya
Latihan aerobik biasanya membuat napas stabil dan detak jantung terkontrol. Anaerobik cenderung membuat napas terengah dan otot cepat lelah. Untuk ibu hamil, aerobik adalah pilihan lebih aman karena tekanan tubuh tetap terkendali.
Tips Olahraga Aman untuk Ibu Hamil
Setiap tubuh ibu berbeda, dan kebutuhan fisik bisa berubah tiap trimester. Meskipun olahraga bermanfaat, perhatikan tanda tubuh dan selalu utamakan keselamatan.
1. Konsultasi Dulu ke Dokter
Sebelum mulai olahraga, pastikan kondisi kehamilan aman melalui pemeriksaan medis. Terutama jika memiliki riwayat komplikasi. Konsultasi ini bantu pilih aktivitas yang sesuai kebutuhan tubuh.
2. Pilih Aktivitas Rendah Risiko
Fokuslah pada olahraga berdampak rendah seperti jalan kaki, berenang, atau senam hamil. Hindari gerakan melompat, menahan napas, atau tekanan tinggi pada perut. Perbedaan aerobik dan anaerobik bisa dijadikan dasar memilih latihan ini.

3. Dengarkan Tubuh Sendiri
Jika merasa pusing, mual, atau kelelahan, segera hentikan latihan. Jangan paksakan rutinitas harian. Istirahat sama pentingnya untuk mendukung kesehatan ibu dan janin.
Aktif selama kehamilan tak cukup dari olahraga saja. Nutrisi harian harus tetap terjaga supaya tubuh kuat dan janin berkembang optimal.
Quessfit hadir membantu ibu menjaga pola makan sehat tanpa ribet masak sendiri. Pilihan menu harian disusun khusus oleh ahli gizi agar sesuai kebutuhan kehamilan. Rasanya enak, porsinya pas, gizinya seimbang.
Mau lebih hemat? Cek promo spesial di sini dan dapatkan harga miring untuk paket makan mingguanmu. Saat tubuhmu aktif, isi piringmu juga harus aktif mendukungmu!