KB suntik merupakan salah satu metode kontrasepsi yang cukup populer di Indonesia karena kepraktisannya. Metode ini banyak dipilih oleh wanita yang ingin menunda kehamilan tanpa perlu mengingat minum pil setiap hari.
Namun, penting untuk memahami bagaimana cara kerja KB suntik, manfaatnya, serta potensi efek samping yang bisa muncul. Pengetahuan ini dapat membantu kamu membuat keputusan yang lebih tepat dan mengelola dampaknya secara bijak.
Apa Itu KB Suntik?
KB suntik adalah metode kontrasepsi hormonal yang diberikan melalui suntikan. Terdapat dua jenis utama, yaitu suntik DMPA (depot medroksiprogesterone asetat) dan suntik kombinasi.
Jenis DMPA disuntikkan setiap 12 minggu secara intramuskular dengan dosis 150 mg/ml. Efek yang mungkin timbul antara lain perubahan siklus haid, kenaikan berat badan, kekeringan vagina, jerawat, serta perubahan emosi.
Kelebihan KB Suntik
Meski memiliki efek samping, KB suntik juga menawarkan banyak keunggulan yang menjadikannya pilihan favorit:
- Praktis, cukup suntik 1 kali setiap 1–3 bulan
- Tidak tergantung konsumsi harian seperti pil KB
- Cocok untuk ibu menyusui (terutama jenis DMPA)
- Efektif mencegah kehamilan hingga 99%
- Privasi lebih terjaga karena tidak terlihat secara fisik
- Tidak mengganggu aktivitas seksual secara langsung
Kekurangan dan Tips Mengurangi Efek Samping KB Suntik
KB suntik tetap memiliki sisi kurang yang perlu diketahui. Mengetahui efek ini lebih awal membuat kamu bisa mengantisipasinya.
1. Perubahan Siklus Menstruasi
Siklus haid bisa jadi lebih pendek, panjang, atau bahkan berhenti sama sekali. Kondisi ini wajar dan bukan tanda adanya darah yang menumpuk. Bila terganggu, pertimbangkan KB implan atau IUD sebagai alternatif.
2. Berat Badan Naik
Hormon progesteron dalam KB suntik dapat meningkatkan nafsu makan. Untuk menjaga berat badan tetap ideal, perbanyak sayur dan buah, serta rutin berolahraga.
3. Butuh Waktu Untuk Hamil Setelah Berhenti
Kesuburan tidak langsung kembali setelah berhenti suntik. Bisa butuh waktu hingga 10 bulan. Jika merencanakan kehamilan, hentikan KB suntik beberapa bulan sebelumnya.
4. Penurunan Gairah Seksual
Kekeringan pada vagina akibat pengaruh hormon bisa menurunkan kenyamanan saat berhubungan. Solusinya, gunakan pelumas atau perpanjang sesi foreplay agar lebih nyaman.
5. Sakit Kepala dan Mood Swing
Perubahan hormon bisa memicu sakit kepala, nyeri payudara, dan perubahan suasana hati. Bila mengganggu, konsumsi parasetamol atau konsultasi ke dokter.
6. Penurunan Kepadatan Tulang
Penggunaan jangka panjang bisa memengaruhi kepadatan tulang. Cegah dengan konsumsi kalsium dan vitamin D dari makanan seperti ikan, telur, dan susu.
7. Jerawat
Peningkatan hormon bisa membuat kulit berminyak, menyebabkan jerawat. Jaga kebersihan wajah, cuci muka sebelum tidur, dan gunakan masker alami untuk meredakan peradangan.
KB suntik memang menawarkan solusi jangka panjang untuk pencegahan kehamilan. Namun, penting untuk memahami kelebihan dan kekurangannya sebelum memutuskan. Bila mengalami efek samping, kamu tetap bisa mengambil langkah untuk menguranginya secara aman.
Ingin Tetap Ideal Meski Pakai KB Suntik? Quessfit hadir sebagai pilihan tepat melalui catering sehat yang mendukung pola makan seimbang. Menu lezat dan bernutrisi dirancang khusus menyesuaikan kebutuhan tubuhmu.
Coba paket hemat 1 bulan di sini dan nikmati potongan hingga 1,3 juta rupiah. Pesan sekarang, mulai langkah sehatmu bersama Quessfit!
