Bagi sebagian perempuan, mendengar istilah sel telur kecil bisa menimbulkan kecemasan, terutama saat sedang menjalani program hamil. Tidak sedikit yang bertanya-tanya, apakah ukuran sel telur memengaruhi peluang kehamilan?
Faktanya, ukuran sel telur memang berkaitan erat dengan kesuburan. Namun, bukan berarti perempuan dengan ukuran sel telur lebih kecil tidak memiliki harapan untuk hamil.
Ukuran Normal Ovarium dan Peluang Hamil
Ukuran ovarium yang sehat umumnya berkisar 3 cm panjang, 2,5 cm lebar, dan 1,5 cm tebal. Dalam ovarium yang normal dan sehat, cadangan sel telur biasanya masih mencukupi. Tapi bukan hanya jumlah, ukuran sel telur juga ikut menentukan.
Ukuran minimum sel telur yang optimal untuk pembuahan adalah sekitar 18–20 mm. Idealnya, ukuran normal berkisar 22–24 mm. Jika sel telur kecil dan tidak berkembang sempurna, maka kemungkinan terjadinya pembuahan bisa berkurang.
Perempuan dengan sindrom ovarium polikistik (PCOS) cenderung memiliki ovarium dengan banyak folikel kecil dan volume lebih besar dari normal. Ini bisa memengaruhi pematangan sel telur dan memperbesar risiko sel telur kecil yang tidak matang.
Volume ovarium akan menurun seiring bertambahnya usia. Rata-rata perempuan di bawah 30 tahun memiliki volume sekitar 14–15 cc, sementara di atas 50 tahun bisa turun menjadi 5–6 cc. Penurunan ini berkontribusi pada penurunan kualitas dan ukuran sel telur.
Penyebab Sel Telur Kecil
Ada beberapa faktor yang menyebabkan ukuran sel telur tidak optimal, diantaranya:
Faktor Usia
Setelah usia 35 tahun, kualitas dan jumlah sel telur menurun signifikan. Hal ini membuat ovarium menghasilkan sel telur yang lebih kecil dan kurang matang.
Ketidakseimbangan Hormon
Hormon berperan penting dalam pematangan sel telur. Ketika kadar hormon terganggu, proses ini bisa terhambat dan menghasilkan sel telur kecil yang tidak siap untuk dibuahi.
Gaya Hidup Tidak Sehat
Kurangnya asupan gizi, kelebihan atau kekurangan berat badan, serta kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol bisa menurunkan kualitas dan ukuran sel telur. Stres kronis juga berpengaruh besar terhadap hormon kesuburan.
Kondisi Medis Tertentu
Penyakit seperti PCOS, endometriosis, gangguan autoimun, dan kanker dapat memengaruhi cadangan dan kualitas sel telur. Perempuan dengan kondisi ini cenderung memiliki risiko lebih tinggi menghasilkan sel telur yang kurang matang.
Tips Menjaga Kesehatan Ovarium dan Sel Telur
Ingin meningkatkan peluang hamil walau memiliki sel telur kecil? Berikut beberapa tips praktis yang bisa dilakukan:
Pertahankan berat badan ideal
Berat badan yang terlalu rendah atau terlalu tinggi bisa mengganggu hormon. Jaga berat badan dalam rentang sehat.
Rutin berolahraga ringan
Jalan kaki, yoga, atau olahraga ringan lainnya bisa membantu sirkulasi dan kesehatan hormonal.
Kelola stres secara efektif
Meditasi dan tidur cukup membantu tubuh tetap seimbang dan mendukung kesuburan.
Konsumsi makanan bergizi seimbang
Pastikan asupan karbohidrat baik, protein, lemak sehat, vitamin, dan mineral tercukupi. Jika perlu, konsultasikan kebutuhan nutrisi pada ahli.
Punya resolusi hidup sehat dan ingin menjaga kesuburan lewat makanan bergizi? Quessfit siap bantu wujudkan tubuh ideal tanpa ribet lewat layanan catering sehat yang praktis dan lezat.
Menu Quessfit dirancang berdasarkan kebutuhan nutrisi tubuhmu, membantu proses penurunan berat badan maupun mendukung kesehatan reproduksi.
Cobain paket hemat 1 bulan, dan dapatkan diskon hingga Rp1,3 juta di sini!
